Membaca Cepat



Teknik Pembelajaran Berkesan akan memberikan panduan bagaimana untuk memiliki kemahiran "membaca cepat". Teknik ini akan membantu anda di dalam mengatasi masalah untuk membaca banyak bahan bacaan di dalam masa yang singkat, sekiranya dipraktikkan dengan betul.

Ikutilah langkah seperti di bawah:
  • Berikan tumpuan penuh kepada bahan yang dibaca dengan melalui mata dan fikiran yang betul-betul difokuskan kepada apa yang dibaca. Jangan berfikir perkara lain selain daripada apa yang sedang dibaca.
  • Letakkan jari telunjuk di atas baris pertama pada perkataan pertama. Ini membantu anda memfokus tempat yang sedang dibaca.
  • Gerakkan jari telunjuk ke kanan dengan cepat tanpa menggerakkan kepala dan bibir. Ini kerana kepala dan bibir merupakan antara gangguan kepada tumpuan untuk membaca dengan cepat.
  • Sambil membaca, ingatkan isi penting dan jika perlu, gariskan isi penting tersebut bagi memudahkan proses ulangkaji dan bacaan semula.
  • Kadar kelajuan bacaan boleh ditingkatkan melalui latihan yang kerap. Mulakan dengan petikan yang mudah dan tingkatkan latihan dengan petikan yang semakin susah.
Pembaca yang baik boleh membaca 200 patah perkataan seminit dengan pemahaman 70 hingga 80 peratus bagi bacaan kali pertama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

UTS ISBM


1.  Jelaskan tujuan pendidikan yang pertama kali dikenalkan oleh  Benjamin. S. Bloom serta proses kognitif yang diperkenalkannya!

Jawab:
Tujuan pendidikan ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
a.       Cognitive Domain (Ranah Kognitif) yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
  1. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
  2. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Bloom membagi domain kognitif ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: bagian pertama berupa adalah pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa kemampuan dan keterampilan intelektual (kategori 2-6), yaitu sebagai berikut:
Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk, dsb.
Aplikasi (Application)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.
Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.

Sintesis (Synthesis)
Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS